Sejarah Jamur dalam Masakan
Sejak ribuan tahun lalu, jamur telah menjadi bagian integral dari kuliner di berbagai belahan dunia. Khususnya di Asia, seperti di Cina dan Jepang, jamur sudah digunakan baik sebagai bahan makanan maupun obat-obatan. Menurut catatan sejarah, jamur shitake adalah salah satu jamur pertama yang dikultivasi di Cina dan telah digunakan untuk keperluan kuliner dan medis selama lebih dari 1.000 tahun. Di Eropa, jamur seperti truffle dan chanterelle telah lama menjadi bagian dari masakan tradisional.
Kegunaan dan Nilai Gizi Jamur dalam Masakan
Dalam dunia kuliner, jamur dikenal memiliki tekstur khas yang dapat memperkaya rasa dan tekstur masakan. Berikut beberapa jenis jamur dan kegunaannya:
- Jamur Shimeji: Jamur Shimeji, yang dikenal dengan butiran kecil berwarna putih hingga coklat muda, bukan hanya menawarkan rasa dan tekstur lezat tetapi juga kaya akan gizi. Kandungannya meliputi protein nabati, vitamin B, dan mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium. Untuk menjaga kesegarannya, simpanlah di kulkas tanpa mencucinya terlebih dahulu dan pastikan untuk selalu memeriksa tanggal kadaluarsa. Dalam masakan, Shimeji bisa diolah menjadi sup, tumisan, hingga pasta, menambah kekayaan rasa dan tekstur pada setiap sajian.
- Jamur Shitake: Dikenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasa gurih alaminya, jamur shitake kerap dijadikan bahan utama dalam berbagai hidangan, mulai dari sup, sajian tumis, hingga pasta. Tak hanya lezat, jamur shitake juga memiliki kandungan lentinan, yang diyakini memiliki sifat anti-kanker. Untuk menjaga kesegarannya, simpan jamur shitake di dalam kantong kertas di lemari es. Kantong kertas akan membantu menyerap kelembapan, menjaga jamur agar tetap segar lebih lama, dan meminimalisir pembusukan. Dengan penyimpanan yang benar, kamu bisa menikmati jamur shitake dengan kualitas terbaik setiap saat.
- Jamur Kuping: Bagi yang sering memasak hidangan oriental di rumah tentu sudah akrab dengan jamur kuping. Dinamai karena bentuknya yang melebar serupa telinga, jamur yang satu ini di alam liar tumbuh di batang pohon mati yang lembab, namun kini sudah banyak dibudidayakan. Jamur Kuping beracun saat masih mentah, namun tak perlu kuatir mengonsumsinya setelah dimasak matang. Jamur ini teksturnya kenyalnya saat basah dan mengeras saat kering. Mengandung kalori yang rendah dan dipercaya mengatasi panas dalam, jamur kuping menjadi pilihan bahan makanan yang sehat untuk sehari-hari.
- Jamur Merang: Sesuai namanya, jamur yang banyak dibudidayakan di negara tropis ini memakai kompos merang atau jerami sebagai media pertumbuhannya. Biasanya, para petani jamur merang mengembangkan spesies ini dalam bangunan bernama kumbung. Sedap dan gurih, jamur merang juga mengandung protein, kalsium, dan fosfor yang tinggi. Pilihlah jamur yang segar agar tidak mudah rusak atau berubah aroma waktu akan dimasak. Untuk menyimpan jamur merang, segera cuci, tiriskan, dan potong setelah dibeli, lalu bekukan di kulkas. Keluarkan hanya ketika sudah akan dimasak.
- Jamur Enoki: Jamur enoki berbentuk seperti tauge putih panjang, itu sebabnya di beberapa daerah ia dijuluki jamur tauge. Jamur ini sering digunakan dalam berbagai masakan sup dalam kuliner Asia. Jamur ini dicirikan oleh teksturnya yang renyah dan aromanya yang segar. Saat membelinya, pilih jamur yang tampak bersih, kering, dan kemasannya masih tertutup rapat. Simpan selalu jamur ini di kulkas jika tidak segera diolah. Mari santap jamur enoki bersama keluarga, karena ia kaya akan serat makanan, mengandung banyak protein dan vitamin.
- Jamur Grigit: Jamur Grigit, dengan bentuknya yang unik dan tekstur yang kenyal, adalah sumber gizi yang baik, kaya dengan serat, protein, serta mineral seperti seng dan selenium. Untuk memastikan kesegarannya tetap terjaga, simpan jamur di dalam kulkas dengan tempat yang bersih dan kering, dan hindari mencucinya sampai saat akan dimasak untuk mencegahnya menjadi lembek. Dalam kuliner, Jamur Grigit seringkali dijadikan bahan pelengkap dalam berbagai masakan seperti sup, tumisan, atau dimasak dengan saus tiram, memberikan rasa yang khas dan meningkatkan kualitas nutrisi dalam hidangan Anda.
- Jamur King Oyster: dikenal juga sebagai jamur eringi, adalah salah satu varietas jamur yang menawarkan profil nutrisi yang kaya, termasuk vitamin B, serat, dan antioksidan. Gizi ini memberikan manfaat kesehatan dan membantu pencegahan penyakit. Untuk menjaga kesegarannya, sebaiknya simpan jamur di dalam kulkas dalam wadah yang bisa bernapas dan hindari mencucinya hingga saat akan digunakan, agar tetap krispi dan segar. Dalam dunia kuliner, Jamur King Oyster kerap dijadikan bahan utama dalam berbagai masakan, seperti grill, sauté, atau bahkan diiris tipis-tipis dan digunakan dalam salad, menambah tekstur dan rasa lezat pada setiap sajian.
- Jamur Salju: Jamur salju atau snow fungus, si eksotis dari Asia yang tak hanya cantik tapi sarat manfaat! Jamur ini memiliki kandungan kolagen yang cukup tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit, memiliki sifat anti-aging dan pelembab alami. Biasanya jamur salju digunakan sebagai salah satu bahan utama dalam hidangan dessert populer peach gum. Namun, sebenarnya terdapat alternatif pengolahan lainnya yang tak kalah lezat lho. Untuk inspirasinya, kamu dapat temukan berbagai olahan jamur salju di Cookpad.
Jamur tidak hanya memberikan variasi rasa dan tekstur dalam masakan, tetapi juga memiliki sejuta manfaat gizi untuk kesehatan tubuh. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, eksplor berbagai resep dengan jamur bersama Mamah Cookpad!