BBB: Bukan Bubur Biasa!

Semangkuk bubur dengan sejuta makna, nenek moyang kita mewariskan tradisi untuk merayakan berbagai tahap kehidupan dengan makanan ini.

Momen Tahun Baru Islam sudah menjelang, dan tentu perayaan ini tak lepas dengan panganan lokal. Bubur menjadi salah satu menu yang paling sering disebut terkait Tahun Baru Islam. Kali ini, mari kita dengarkan cerita semangkuk bubur, langsung dari para pengguna Cookpad di berbagai penjuru Indonesia!

Bubur Suro
“Saya bikin bubur suro untuk mengobati kerinduan di masa kecil, waktu itu saya tinggal di sebuah desa, dan setiap bulan Suro semua rame-rame bikin bubur suro untuk dibagikan ke tetangga. Perlu dicatat, bubur suro bukanlah wujud dari sesajen yang dekat dengan aroma mistis, ya. Bubur suro sarat dengan berbagai perlambang dan simbol. oleh karenanya harus dipandang sebagai 'alat' (uba rampe dalam bahasa Jawa) untuk memaknai 1 Suro atau tahun baru yang akan datang.”
-@Indrajied78
Jember

“Ibuku biasanya buat bubur ini saat bulan Muharram atau orang Jawa bilang bulan Suro, kalo orang Madura bilang bulan Sorah dan nyebut buburnya "tajin sorah" untuk hantaran ke tetangga sebagai bentuk silaturrahim.”
-@novita_2709
Surabaya

Bubur Asyura
“Setiap 10 Muharram, umat Islam di Kalimantan Selatan menggelar tradisi khusus, yakni Puasa Asyura. Tak hanya berpuasa, orang-orang Banjar juga biasanya merayakan dengan membuat makanan spesial yakni Bubur Asyura.

Masak kali ini benar-benar saya persiapkan banget, karena ketika memasak Bubur Asyura, menurut saya letak kekhasannya tidak hanya di bumbu (mengingat di setiap daerah pun punya versi masing-masing), melainkan penggunaan bahan yang sangat beragam, bahkan hingga mencapai 41 macam jenis bahan pelengkap mulai dari sayuran, kacang-kacangan, dan juga daging-dagingan.

Waktu merencanakan membuatnya, saya sempat bingung karena membayangkan isi gerobak tukang sayur, rasa-rasanya gak nyampe 41 jenis deh, ternyata memang benar, total sayuran dan kacang-kacangan sekitar 20 jenis bahan ajar yang saya dapat; minus jantung pisang, terong-terongan, pucuk labu, daun melinjo, dan bahan aromatik lainnya.. Hehehe

Di sini saya baru paham kenapa Bubur Asyura dibuat rame-rame dan juga selalu untuk dibagikan kepada warga satu kampung, karena kalau hanya dibuat untuk dimakan orang serumah, bahan-bahan yang dibeli akan kebanyakan sementara yang menghabiskan sedikit saja.”
-@meldayanti
Kota Banjarmasin

Bubur Merah Putih
“Alhamdulillah rasa syukur kepada Allah SWT cucu ke-2 eyang sudah puput puser (lepas tali pusatnya) setelah lahir 9 Desember 2020. Persis 8 hari akhirnya eyang membuat Bubur Merah Putih, kami sekeluarga berkumpul berdoa dipimpin eyang kakung dengan harapan cucu sehat jadi anak soleh amin YRA. Kebetulan semua bahan ada stok di freezer sehabis solat subuh langsung eksekusi. Enak rasanya, gurih manis asin. Resep ini legend dari ibu di Purwokerto zaman dulu, apabila putra-putrinya ada yang ulang tahun, ibu selalu membuat bubur yang satu ini. Di kampung orang menyebutnya Bubur Abang Putih.”
-@eyangbima
Bandung

Bubur Jali Jali
“Waktu kecil dulu sering mainan biji yang tumbuh di pematang sawah/ladang ini untuk membuat gelang/kalung sebagai pengganti manik-manik. Baru tahu setahun terakhir ini ternyata barley atau biji jali merupakan biji-bijian yang bisa dimakan dan kaya protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Diketahui ada dua jenis serat makanan yang mudah larut dan tidak, namun barley memiliki keduanya.. woww. Serat tidak mudah larut dalam kandungan barley ini rupanya sangat baik bagi usus untuk memastikannya berfungsi dengan baik. Saya biasanya jadikan pengganti nasi atau dioplos dengan beras dan dimasak seperti biasa di rice cooker.”
-@DeeDee_Rasuan
Depok

Bubur Kanji Rumbi
“Bubur Kanji Rumbi adalah bubur khas Aceh yang mirip bubur ayam. Bubur ini sering disajikan untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan. Selain enak, bubur kanji dapat menghangatkan badan karena kandungan rempahnya. Karena jarang dibuat, agak sulit untuk mendapatkan resep kanji yang enak, tapi Alhamdulillah berkat resepnya bunda Nauzaery di Cookpad, saya bisa menyajikan kanji yang enak dan sekeluarga suka.”
-@haynufusay
Lhoksukon, Aceh

Bubur Sagu Rangi
“Bubur Sagu Rangi, hidangan tradisional yang bikin kangen... manis gurih dan teksturnya unik sekali.. banyak teman saya yang belum pernah mencicipi, langsung jatuh cinta pada si sagu rangi ini.. selain enak, juga cocok dihidangkan hangat-hangat untuk yang sakit maag, dingin juga mantap.”
-@harti_kuniawan
Jakarta Selatan

Hintalu Karuang
“Bubur khas dari Kalimantan Selatan ini sekilas memang mirip dgn bubur candil dari daerah Pulau Jawa, sama-sama terbuat dari tepung ketan, tapi dalam pembuatannya, bubur ini santan dan gulmernya dicampur jadi satu, kalau bubur candil dipisah antara gulmer dan santan kental dituang saat sudah disajikan.

Bubur Hintalu Karuang banyak ditemukan saat bulan Ramadhan, dijual sebagai menu takjil saat berbuka selain kolak pisang. Makin lama bola-bola tepungnya terendam kuah, makin nikmat rasanya.

Hintalu sendiri artinya telur, dan Karuang adalah jenis burung yang ada di Kalimantan Selatan. Mungkin dinamakan Hintalu Karuang karena bubur ini bola-bolanya mirip telur burung karuang.”
-@cook_4431817
Samarinda

Bubur Jalo
“Mungkin di daerah lain menyebutnya bubur Manado, di Tenggarong Kutai Kartanegara bubur ini disebut bubur Jalo. Biasanya dinikmati di pagi hari dengan sambal dan ikan asin.”
-@yulia_21
Banjarbaru

Bubur Lolos
“Bubur ini biasanya ada untuk acara tujuh bulanan dan itu paling ditunggu-tunggu, teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih khas kue tradisional, nggak cukup sedikit kalau makan hehe..”
-@santyshe441
Bandung​​

Bubur Ase
“Bubur Ase van Betawi ini cukup unik karena dihidangkan dalam keadaan dingin dan rasanya juga tak kalah unik, yakni perpaduan manis gurih dan segar. Nama Bubur Ase konon berasal dari kata Asinan-Semur, ada juga yang mengatakan berasal dari kata AC karena memang dihidangkan dalam keadaan biasa atau tidak panas, lucu yaaah hihihi.”
-@halalenak18
Jakarta Timur

“Kalau di keluarga kami, bubur ini biasa disebut Bubur Sura (karena nenek biasa masak untuk menyambut bulan Muharram/Syura/Suro) atau Bubur Pedes. Karena yang jual bubur ini sudah jarang, jadi susah kalau mau makan bubur ini. Coba cari-cari di Cookpad...Alhamdulillah ketemu resepnya.”
-@Lisn
Jakarta Selatan

Bubur Kampiun
“Bubur Kampiun khas Minangkabau . Basic-nya sama kayak Bubur Madura, hanya saja di Lampung biasanya ada pisangnya…”
-@Lilis_DapoerTara
Surabaya

Seperti apa kisah mangkuk buburmu? Bagikan resep dan tipsnya di Cookpad minggu ini yuk!