Hadapi Kenaikan Harga Bahan Pangan dengan Cerdik

Harga sejumlah bahan pangan yang kamu temui di pasaran hari-hari bikin termangu? Entah karena faktor musim hujan yang mempengaruhi hasil panen hingga masalah suplai dan distribusi, kini kita harus pintar mengakali pengeluaran dapur sehari-hari. Bagaimana cara cerdik menghadapinya?

Dapur tetap mengepulkan aroma lezat tanpa dompet jebol di 2022, seperti ini triknya!

  • Telur
    Buat kamu yang bakulan aneka produk baking, pasti pusing tujuh keliling dengan naiknya harga telur. Mau ikut menaikkan harga bakulan, nanti pelanggan kabur nggak ya? Coba dulu akali dengan berbagai resep baking minim telur yang bisa kamu temukan di Cookpad - bahkan, banyak juga pilihan masakan maupun baking yang eggless alias tanpa telur sama sekali. Soal rasa, nggak kalah lezatnya loh!


Resep Bolu Pisang 1 Telur Tanpa Mixer oleh Ibnu Kitchen🍵
  • Minyak
    Selain telur, harga bahan pangan yang juga cukup meninggi belakangan ini adalah minyak. Bagaimana jika momen tahun baru sekalian dipakai untuk meminimalisir konsumsi minyak dan memasak dengan metode lebih sehat? Sehat bisa tetap lezat kok, kamu bisa memilih antara sajian kuah bening yang pas buat musim hujan, aneka kukusan yang menghangatkan suasana, hingga variasi rebus-rebusan antibosan.

    Tak bisa lepas dari gorengan? Yuk simak tips menggoreng yang hemat minyak di bawah ini.
Baca Tips Hemat Minyak Goreng oleh Cicik Ary

  • Cabai
    Cabai mercon alias rawit domba, dan cabai keriting mengalami kenaikan harga belakangan ini. Untuk tanaman seperti cabai, aslinya memang wajar mengalami kenaikan harga setiap musim hujan karena turunnya suplai. Tapi bagaimana jika keluarga di rumah menggemari sajian pedas dan tak semangat makan tanpa citarasa panas di lidah? Kita bisa memvariasikan rempah dalam masakan kita agar tak melulu cabai yang jadi satu-satunya sumber rasa pedas. Ada bahan lain yang juga menghasilkan efek pedas, seperti: Paprika bubuk, lada, jahe, juga aneka tanaman lokal seperti andaliman.  

    Untuk cabai yang sudah hampir pasti naik di musim hujan, kita bisa ambil strategi di jauh hari sebelumnya dengan menyetok bumbu dasar merah yang terbuat dari cabai di kulkas. Selain itu, kita juga bisa mencoba menanam cabai sendiri di rumah.

  • Ayam
    Di sejumlah daerah, harga ayam turut mengalami kenaikan. Namun masalahnya, hampir tiap rumah tangga mengonsumsi ayam secara teratur. Jangan kuatir, kita masih bisa cukupkan kebutuhan protein hewani di keluarga, dari bahan lain yang lebih murah dibandingkan ayam. Salah satu contohnya tutut alias keong sawah; ia adalah bahan pangan lokal khas Asia, yang biasa ditemukan hidup di perairan dangkal berlumpur seperti sawah atau rawa-rawa. Meski demikian, kandungan gizi dalam keong sawah sangat tinggi, dari protein sampai vitamin A, E, niacin, dan folat. Makanya, tutut dapat menjadi alternatif kita melengkapi asupan protein hewani keluarga kita dengan harga yang jauh lebih murah daripada daging sapi, kambing atau ayam. Di sisi lain, memang belum semua orang terbiasa menyantap bahan pangan yang satu ini.

Selain itu, bahan pangan lokal lain yang bisa kita eksplorasi adalah belalang - tahukah kamu, tiap 1 ons belalang mengandung protein hampir setara salmon dengan bobot yang sama? Cek berbagai olahan belalang yang lezat di Cookpad, yuk!

Resep Belalang Goreng Sambal Kemangi oleh Setianik

Jadi, tak perlu kuatir hadapi kenaikan harga, kita masih bisa mendapatkan aneka kreasi lezat di dapur yang tak kalah bernutrisi.

Bekali kegiatan masakmu sehari-hari dengan aplikasi Cookpad, yang siap dilengkapi dengan berbagai resep dan tips dari komunitas yang relevan dengan keseharian dapur Indonesia.