“Bund, micin bikin tanaman lebih subur, ya?”
“Bisa nggak, tanam tomat ceri di tempat panas?”
Akhir-akhir ini, obrolan soal tanam-menanam di rumah selalu berhasil bikin notif pesan jadi ada puluhan. Bagaimana tidak, kita semua lebih banyak waktu di rumah, dan dari supermarket sampai pasar tradisional, kini banyak menghadirkan paket bercocok tanam yang praktis untuk dimulai di rumah.
Beberapa pengguna Cookpad memang sudah hobi memasak dengan bahan yang ditanam di rumah sendiri. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa memenuhi kebutuhan pangan dari hasil tangan kita sendiri. Selain hemat pengeluaran dan mengurangi konsumsi kemasan plastik, keluarga juga belajar mengenal proses pertumbuhan bahan pangan yang segar dan organik.
Kalau mengingat tren di bulan yang sama tahun lalu, kita melihat lonjakan pencarian di Google untuk kata kunci hidroponik di bulan Agustus 2020:
Kurang lebih ini terjadi waktu kebijakan PSBB yang cukup mirip dengan situasi PPKM kita saat ini. Makanya bisa diprediksi, hobi bercocok tanam masih akan menjadi pilihan untuk mengisi hari-hari di rumah. Apakah kamu pernah mencobanya juga?
Hidroponik memang menarik, tapi sering terdengar curhatan: “Waduh, mana sempat merakit pipanya? Anak seharian sekolah online harus didampingi!” Ya, paham banget nih dengan kesibukan kita yang makin padat di hari-hari ini, karena anak yang PJJ atau pasangan yang WFH. Sibuk bukan berarti nggak bisa berkesempatan merasakan sukacita dan kepuasan dari keberhasilan menumbuhkan bahan pangan sendiri.
Ada aneka cara lain menumbuhkan bahan pangan kita sendiri, untuk kamu yang sibuk:
Tradisional
Sejak dulu, mungkin kita sudah pernah melihat orang tua kita menanam kembali sisa bahan pangan yang mereka gunakan di kebun, seperti bonggol wortel atau serai. Ya, di tanah Indonesia yang subur, banyak sisa bagian dari bahan pangan kita yang bisa ditumbuhkan lagi, hanya dengan ditanam di kebun yang terpapar sinar matahari dan dirawat.
Apa saja sisa bahan masakan yang bisa ditanam lagi dengan mudah?
- Sereh
Baik untuk teh maupun masakan, sereh sering jadi andalan. Nah, bahkan meskipun sereh yang kita punyai tidak ada akarnya, tetap bisa ditumbuhkan lagi di tanah. Gimana bisa? Cek yuk tipsnya berikut ini:
- Aneka Bumbu Dapur
Jengkel ketika stok bumbu dapur yang kita simpan, dari temu kunci atau jahe, tahu-tahu bertunas? Jangan dibuang, ditanam saja! Kan lumayan untuk stok ketika tukang sayur sedang tidak lewat depan rumah.
- Daun Bawang
Sudah selesai potong-potong daun bawang untuk topping masakan kita? Eits, bonggolnya jangan langsung dibuang, yuk ditanam lagi saja. Tidak sampai seminggu, biasanya sudah bertumbuh, dan satu keunikannya, makin dipotong, makin tumbuh!
- Wortel
Nah, wortel juga salah satu bahan pangan yang bisa kita manfaatkan pangkalnya - ditanam di tanah, ia akan tumbuh lagi.
Selain contoh-contoh di atas, apalagi ya sisa bahan pangan di dapur yang bisa kita tumbuhkan lagi?
Microgreens
Ingin menanam sesuatu yang bisa dipakai buat masakan sehari-hari, tapi tidak punya cukup banyak tanah kebun untuk menumbuhkan buah/sayur secara tradisional? Jangan kuatir, karena microgreens menjadi kunci! Sayur-sayur mini ini cepat dipanen (1-2 minggu saja) peralatannya mudah, tidak makan banyak ruang, bahkan bisa ditumbuhkan di dalam ruangan.
Contohnya seperti berikut ini, di mana kita bisa menumbuhkan sawi hanya dengan kertas tisu, dan panen dalam 7 hari! Pssst...walau mini, gizinya tetap terjamin loh.
Sayur kecil-kecil, memang bisa buat apa? Tak perlu kuatir, banyak sekali variasi dapur yang bisa memakai microgreens, dari lauk sampai camilan!
Menarik, bukan? Nah, bingung pilih bibit apa untuk memulai? Ini sedikit contekan, ternyata yang paling populer dicari warganet Indonesia setahun belakangan ini adalah bibit buah!
Ingin tahu lebih banyak soal tips dan informasi lainnya dalam membuat kegiatan dapur kita lebih membumi? Cek akun Instagram ini, di mana kamu bisa temukan komunitas memasak dari Cookpad seluruh dunia berbagi pengalaman mereka!
Jangan lupa, kalau sudah mencoba salah satu ide resep di atas, kirimkan Cooksnapmu, ya!