Menjadi Orang Tua Tangguh Untuk Anak yang Tangguh
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Sabtu 10 Desember 2022, komunitas MPASI Cookpad mengadakan webinar bersama Ugahary Riffung S.Sos, M.Th. Di kesempatan ini, para peserta mendapatkan ilmu praktis langsung dari pakar dalam dunia parenting!
Menjadi orang tua yang selalu tangguh untuk menjadikan anak yang tangguh juga, merupakan hal yang menantang. Kita harus membagi waktu di rumah dan juga di pekerjaan, tentu juga harus membagi waktu sebaik mungkin agar kita bisa bisa menyimbangi keharmonisan keluarga. Kendala keluarga modern, dengan komposisi 56% ibu bekerja dan 50% ayah yang bekerja, ternyata merasa stres karena sulit untuk menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga di rumah.
48% ayah juga punya masalah karena tidak ada waktu untuk keluarganya; ia lebih banyak bekerja dan di luar rumah sehingga kehilangan momen-momen peristiwa penting yang ada di keluarga ini merupakan kendala modern zaman now di setiap orang tua. Sedangkan 42% mengatakan bekerja paruh waktu adalah ideal dan sepertiga mengatakan yang terbaik bagi anak kecil, adalah jika ibu mereka sama sekali tidak bekerja di luar rumah.
“Kendala zaman now adalah teknologi, mau tidak mau teknologi menolong ibu-ibu karena dengan memberi teknologi seperti handphone terutama membuat anak menjadi tenang dalam hal apapun dalam mau sedang makan ataupun anak yang sedang rewel,’’ ujar Riffung.
Namu dengan adanya teknologi, ada efek samping anak jadi kurang hormat atau sulit disiplin, dan menginginkan semuanya serba instan. Karena anak merasa dipuaskan dengan kecepatan teknologi juga beragam fitur visual yang membuat nyaman ini real dalam hadirnya teknologi sekarang. Teknologi juga ada plus-minus karena ada keuntungannya banyak belajar yang baru dan exposure baru, sedangkan minusnya sulit bertahan lama dalam belajar sesuatu di akademis.
Kita perlu mengeksplorasi untuk menemukan bagaimana caranya beradaptasi, kita perlu berbaur agar belajar dalam hal baru seperti bergabung dalam komunitas yang positif.
Apakah anak tangguh bisa dilatih? Tentu saja kita bisa melatih sesuai dengan sesuai umur anak misalkan dari umur 0-5 tahun belajar untuk disiplin itu adalah bagian belajar menjadi anak yang tangguh kita dorong mereka dengan lingkungan yang aman, hal aman perlu kita hadirkan. Berikan kebebasan tapi tetap diawasi, Biarkan anak berekspresi dan berkarya biarkan anak berbuat salah dan tetap memandu sang anak. Pada usia 6-12 tahun, biarkan anak belajar, tetap kontrol emosinya, cari tahu hobi sang anak, jangan kebanyakan kritik agar ketika di usia remaja ia tidak insecure.
Menurut riset, pola asuh di Asia memang cukup kaku, sedangkan di luar negeri orang tua banyak memberi pujian kepada anaknya, sehingga sang anak merasa dihargai.
Bagaimana dengan kita? Support anak ketika merasa kesulitan, jangan selalu menuntut sang anak. Dengan demikian anak lebih bahagia dan mandiri, bisa mengembangkan harga diri yang baik dan lebih sedikit risiko depresi. Perhatikan lingkungan sang anak, agar ia merasa dirinya aman
Bagaimana membangun daya juang sang anak? Kita perlu belajar melalui metode permainan yang menyenangkan, menonton film yang menyenangkan, dll. Berangkatlah dari apa yang anak suka, selagi hal itu masih positif.
Validasikan emosi sang anak, dengarkan keluhan marahnya anak, lalu ajak dialog dan rangkul dirinya. Apabila anak berbuat salah, jangan beri hukuman yang sadis. Jangan mengungkit kesalahan anak-anak, berikan maaf yang tulus kepada sang anak.
Bagaimana caranya kita bisa pulih trauma dari masa lalu, supaya bisa kita menjadi orangtua yang tangguh? Ya, kita terlahir dari latar budaya dalam hal parenting, bagaimana melepasnya? Kita harus sadari: Apakah perkataan, perilaku dan sikap kita yang berulang-ulang terus? Belajar mengenali kelemahan kita melalui proses konseling, bersikaplah terbuka terhadap anak dan juga pasangan.
Bagaimana membangun mental anak yang merasa tidak mampu dan gampang menyerah? Setiap anak yang menyerah pasti ada unsur-unsur emosi. Support emosinya, tuntun ia belajar mengendalikan emosi dan puji setiap proses belajar sang anak.
Masih ada kelas-kelas menarik berikutnya untuk mendukungmu dalam mengasuh anak. Biar nggak ketinggalan, jangan lupa join Komunitas MPASI Cookpad, supaya bisa bisa mengikuti kelas-kelas menarik lainnya. Silahkan gabung melalui link ini ya.
Reporter: Zen, Universitas Pancasila