Suatu resep yang baik menyertakan langkah memasak yang jelas dan sistematis. Ada kalanya sebuah resep dituliskan dengan singkat dan jelas. Namun, jika resep tersebut memiliki langkah memasak yang cukup rumit dan memerlukan teknik tinggi, maka tulislah langkah memasak dengan jelas dan mendetail.

Syarat kedua, sebuah resep yang baik memiliki kejelasan tahapan di dalam memasak sebuah masakan. Kejelasan dalam hal ini ialah: sistematis dan terukur. Sistematis maksudnya langkah dituliskan dengan tahapan baik dan urut. Terukur berarti langkah yang ditulis bisa dengan mudah ditiru oleh siapapun dengan tingkat akurasi yang baik.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menulis sebuah resep yang baik:

1. Tuliskan proses memasak dengan jelas dan mudah dipahami. Pisahkan langkah memasak menjadi beberapa langkah sederhana. Jika terdapat langkah yang panjang dan rumit sebaiknya pisahkan menjadi satu paragraf tersendiri agar langkah memasak mudah diikuti.

2. Jelaskan setiap langkah memasak dengan bahasa yang mudah dipahami (hindari menggunakan istilah asing). Jikalau memungkinkan temukan padanan dalam bahasa Indonesia pada teknik berbahasa asing agar mudah dipahami oleh pembaca. Contohnya, dalam menuliskan metode "blanching" bisa kamu tuliskan dengan kalimat: rebus singkat (2-3 menit) brokoli dengan air mendidih, tiriskan, segera rendam dalam air es.

Photo by Louis Hansel @shotsoflouis on Unsplash

3. Seperti pada daftar bahan, jika terdapat elemen yang berbeda pada resep, seperti halnya kulit dan isian pastel, pisahkan setiap elemen dalam metode. Mulailah dengan kulit dan tulis dengan keterangan “Membuat kulit” dan jelaskan langkah-langkahnya. Kemudian lakukan hal yang sama “Membuat isian pastel” dan berikan instruksi pengisian.

Photo by Vita Marija Murenaite on Unsplash

4. Beri keterangan dalam setiap proses memasak. Ketika mengarahkan untuk menggoreng, tunjukkan tingkat panas. Misalnya, ”Panaskan minyak dengan api besar, sedang, atau kecil” atau "Panggang kue dengan suhu sebesar 180 derajat Celcius."

Photo by Ashim D’Silva on Unsplash

5. Tuliskan waktu memasak dengan tepat atau jika tidak memungkinkan berikan waktu perkiraan dengan petunjuk deskriptif mengenai tingkat kematangannya. Misalnya, ”Bakar ayam selama 3 menit pada setiap sisi,” dan ”panggang selama 15-20 menit, atau hingga berwarna cokelat keemasan.” Bisa juga menggunakan tips sederhana di dalam mengukur kematangan. Seperti halnya memakai tusukan sate untuk memastikan kematangan bolu.

Photo by Taylor Grote on Unsplash

6. Akhiri dengan menjelaskan beberapa instruksi pelengkap. Menyelesaikan memasak suatu hidangan bukanlah akhir dari proses. Menghidangkannya dalam wadah saji menjadi proses akhir yang menentukan, sebab hidangan yang baik dipresentasikan dengan baik. Tuliskan instruksi pekengkap termasuk menata hidangan, saran wadah yang digunakan, bagaimana cara menghias hidangan.

Photo by Brooke Lark on Unsplash

7. Tuliskan instruksi terakhir berkenaan dengan metode penyimpanan, jika ada. Untuk resep kue, misalnya, "Biskuit bisa disimpan pada suhu kamar dalam wadah kedap udara selama 3-4 minggu."

Sebuah resep yang baik tidak hanya memiliki teknik penulisan yang sistematis, tetapi juga harus teruji. Kamu harus terus menguji resepmu untuk memastikan resepnya bekerja dengan baik. Hal ini termasuk dengan selalu memperhatikan jumlah dan ukuran penyajian yang benar, dan pastikan rasanya selalu konsisten sesuai dengan yang kamu harapkan.

Jika kamu menguji resep seiring jalan, pastikan kamu mempersiapkan catatan yang lengkap tentang perubahan yang kamu lakukan. Akan selalu ada ruang untuk setiap pengujian dan revisi ulang yang dilakukan. Masukan dan input dari orang-orang terhadap resepmu akan sangat berguna untuk meningkatkan kemampuam memasakmu.