Pekan Raya Mie: Sang Pemersatu (Lidah) Bangsa
Dari Sabang sampai Merauke….
Siapa yang membaca kalimat di atas sambil teringat lagu iklan salah satu produk yang sering kita cari akhir-akhir ini, ketika hujan turun sore hari dan angin berhembus sejuk?
Ya, setiap lidah Indonesia, dari ujung timur ke barat, dari anak sampai lansia, akrab dengan olahan mie-nya masing-masing. Mie menjadi alternatif karbohidrat favorit setelah nasi - meski ada juga, yang suka menyantap keduanya sekaligus.
Selain populer di Indonesia, mie juga dikenal bangsa-bangsa lain - mie ibarat keluarga besar yang punya banyak sepupu di seluruh dunia. Nenek moyang mie bisa ditemukan dari Tiongkok 4.000 tahun lalu, sebelum kemudian menyebar ke seluruh dunia - termasuk ke Nusantara, yang kala itu belum mengenal tepung terigu. Tiongkok, tanah kelahiran mie, mewariskan tradisi khusus, seperti kebiasaan makan Mie Panjang Umur ketika ulang tahun. Mie yang menyebar ke bangsa-bangsa lain pun bertransformasi sesuai dengan budaya tempat ia berada, hingga akhirnya menjadi ramen di Jepang atau ramyun di Korea, misalnya, yang juga datang dengan tradisi tersendiri dalam mengonsumsinya.
Hari ini saat kita pergi ke pasar atau supermarket terdekat dari rumah, banyak sekali aneka jenis mie yang bisa kita temukan:
- Mie Telur
Si kuning yang sering digunakan dalam berbagai olahan mie tradisional; dari Mie Ayam, Mie Tektek, Mie Cakalang, Mie Celor, Mie Kocok, Mie Titi atau Mie Godog. - Mie Lidi Medan
Ia tidaklah sama dengan jajanan sekolah yang populer itu - Mie Lidi merupakan produk Pulau Sumatera yang menjadi bahan baku Mie Gomak dan Mie Aceh yang karakteristiknya tebal.
- Mie Lethek
Mie berbahan tepung singkong yang biasanya diolah dengan metode penggilingan tradisional, khas dari daerah Bantul, Yogyakarta. - Mie Sagu
Mie khas dari Indonesia Timur yang dibuat dari batang pohon sagu. Selain umum sebagai alternatif karbohidrat di sana, Kepulauan Riau juga banyak menggunakan Mie Sagu ini untuk masakan sehari-hari.
Tak hanya tepung terigu, ada banyak bahan baku lain yang bisa dipakai untuk memproduksi varian produk sejenis mie - sebut saja, bihun yang terbuat dari tepung beras, soun yang terbuat dari tepung jagung, kwetiau dan misoa yang terbuat dari tepung beras, hingga tren diet yang masih hangat, shirataki yang terbuat dari konjac.
Selain jadi pilihan menu utama, mie juga dapat diolah jadi camilan favorit keluarga. Dari Bola-bola Mie, Martabak Mie, Pizza Mie, hingga Sosis Gulung Mie. Mana kira-kira yang jadi favoritmu dan keluarga di rumah?
Mie, yang jadi makanan favorit semua orang, juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan diet unik tiap orang - misalnya, mie tanpa gluten, MSG, air abu atau telur. Tak heran, makin banyak juga yang membuat mie sendiri dari nol di rumah! Apakah kamu salah satunya? Mie Homemade dapat tampil dengan aneka warna menarik yang menyehatkan, karena dicampur sayuran seperti wortel, sawi, bit atau bahkan buah naga.
Bagaimana caramu membuat dan mengonsumsi mie bersama keluarga di rumah? Baik instan maupun homemade, kuah maupun goreng, kamu dapat menemukan aneka tips menarik seputar mie di Cookpad!
- Membuat Mie
Kita dapat membuat mie sendiri di rumah dengan perlengkapan yang ada. Tips berikut menunjukkan bahwa caranya tidaklah rumit.
- Menyimpan Mie
Sudah jadi mie homemadenya? Saatnya menyimpan! Simak sejumlah tips berikut, untuk menyimpan mie homemade, mie basah maupun mie kering.
- Memproses Mie
Terganggu dengan mie yang melekat satu sama lain atau justru mengembang di luar kendali saat diproses? Sejumlah tips berikut dapat membantumu.
- Membuat Porsi Besar
Sekarang kita mungkin lebih memilih menyimpan bahan seperti mie dalam jumlah besar di rumah, untuk kemudian dihidangkan di momen spesial. Simak juga cara memasak mie dalam jumlah besar berikut ini.
Seperti apa cerita mie kamu? Apakah kamu punya resep andalan atau cara tersendiri untuk mengolahnya? Yuk bagikan resep dan tipsmu untuk menginspirasi pengguna lain, di momen Pekan Raya Mie ini!