Pernah membayangkan bagaimana nikmatnya sepotong ayam goreng tepung krispi ala restoran cepat saji hanya melalui foto? Hidangan saja belum nyata di hadapan mata, namun gurihnya kulit ayam hingga lembutnya daging bagian sayap sudah bisa kamu rasakan walau hanya sekadar angan.

Photo by Huynh Quyet on Unsplash

Itulah kekuatan sebuah foto. Demikian halnya pada sebuah resep, foto masakan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari catatan daftar bahan dan langkah memasak. Resep yang baik memang harus terbukti dari akurasi bahan dan tahap pengolahan, namun akan lebih lengkap jika disertai dengan hasil foto masakan yang baik pula.

Satu hal yang perlu kamu ingat bersama bahwa foto yang baik tidak hanya menjadi milik profesional di bidangnya. Bagi kamu yang hanya memiliki peralatan sederhana juga bisa menghasilkan foto masakan yang prima. Mulai dengan apa yang kamu miliki sekarang, tidak harus selalu memakai kamera khusus, mulai saja memotret dengan ponselmu.

Yuk kita simak bersama 5 prinsip penting dalam memotret foto masakan:

1. Sebelum memulai memotret, persiapkan masakanmu sebaik-baiknya selayaknya seorang model.

Yup! Makanan adalah objek foto yang harus dipersiapkan dengan baik sebelum memikirkan segala detail teknis mengenai fotografi. Mempersiapkan makanan untuk difoto sama pentingnya ketika kamu mempersiapkan bahan-bahan makanan untuk dimasak. Perhatikan dengan seksama setiap karakter masakan yang ingin kamu foto. Mempersiapkan makanan berkuah, makanan tumisan, hingga makanan penutup untuk difoto memiliki penanganan yang berbeda satu dengan yang lainnya.  

Photo by Jie Wang on Unsplash

Apa yang bisa dilakukan dalam mempersiapkan makanan sebelum difoto? Prinsip paling utama adalah menonjolkan bahan masakan utama sebagai fokus utama yang akan diabadikan. Saat memasak kita mencampurkan bahan makanan sehingga menjadi suatu hidangan, namun, ketika kita hendak memfotonya sebisa mungkin komponen bahan yang satu dengan yang lainnya kita pisahkan agar bisa terlihat jelas.

Seumpama mau memotret Ramen Daging Sapi, jangan sampai banyaknya kuah kaldu menutupi tiap komponen bahan yang dimasak. Persiapkan wadah yang memiliki proporsi seimbang, jangan sampai wadah yang digunakan menghalangi pandangan kepada masakan. Tiga poin sederhana yang bisa kamu pakai dalam mempersiapkan masakan sebelum difoto adalah: pikirkan estetika masakan, tempatkan objek di tengah, pilih permukaan foto yang tepat.

2. Faktor utama dalam fotografi adalah cahaya.

Masuk lebih mendetail kepada teknik fotografi, satu komponen utama yang harus pertimbangkan ialah pencahayaan. Komponen cahaya merupakan hal yang paling penting dalam fotografi. Sebisa mungkin gunakan cahaya alami yang berasal dari sinar matahari, sebab secara natural bisa mempertegas tekstur dari masakanmu.

Photo by David Fartek on Unsplash

Kamu bisa cari lokasi ideal untuk bisa mendapatkan paparan cahaya matahari langsung di sekitaran rumah seperti pada sisi jendela rumah atau teras rumah. Idealnya pemotretan bisa dilakukan pada pagi hingga sore hari. Untuk mendapatkan pencahayaan ideal tempatkan kamera berlawanan dengan datangnya arah cahaya agar tubuhmu tidak menghalangi pencahayaan terhadap objek foto.

3. Tingkatkan kualitas fotomu dengan mengeditnya.

Ada banyak kondisi tidak ideal yang terjadi ketika memotret. Entah cahaya yang berlebihan atau bahkan cahaya yang redup, namun tidak perlu kuatir dengan berkembangnya teknologi mobile photography kamu bisa melakukan touch-up foto secara digital dengan cara yang mudah. Jauh dari segala kerumitan peranti lunak pengolah digital bagi profesional, kini banyak tersedia aplikasi olah digital yang mudah digunakan oleh kaum awam.

Photo by Mika Baumeister on Unsplash

Komponen apa saja yang harus kamu perhatikan? Pertama pastinya komposisi cahaya, pastikan cahaya yang ada di foto tidak terlalu gelap (underexposure) tetapi juga tidak terlalu terang (overexposure). Buang bagian yang tidak diperlukan dengan melakukan crop pada bagian bagian tertentu agar foto hasil masakan bisa terlihat lebih jelas. Hal lain, hindari penggunaan foto kolase juga penggunaan watermark yang menyebabkan fokus utama foto bukan pada hidangan itu sendiri.

4. Ada begitu banyak komposisi dalam memotret, jadilah kreatif!

Memotret bukanlah semata berdasarkan perhitungan matematis sekalipun di dalamnya ada berbagai hal teknis yang bisa diukur dan diperhitungkan. Memotret juga adalah karya seni yang menuntut tingkat kreativitas yang tinggi. Perbanyak referensi foto yang bisa kamu aplikasikan. Kamu bisa mencari inspirasi dari profesional dalam foto masakan.

Selain itu, kamu bisa menggunakan berbagai properti dalam komposisi fotomu. Gunakan berbagai macam bentuk properti mulai dari talenan, serbet dengan berbagai warna, pola, juga bentuk. Sebagai contoh, selain kain kamu juga bisa menggunakan benda lain untuk kebutuhan alas makanan seperti daun pisang, anyaman bambu, cobek batu/kayu, dan bahkan menggunakan alat masakmu sebagai properti masakan.

Photo by Mike Kenneally on Unsplash

5. Tidak kalah pentingnya, persiapkan juga foto langkah sama baiknya dengan foto utama.

Memang prinsip kelima tidak berkaitan langsung dengan teknik fotografi, namun dengan memperhatikan hal ini, resepmu bisa jadi lebih baik dan menarik. Melampirkan foto pada langkah memasak akan membuat resep masakanmu semakin mudah diikuti oleh pengguna lainnya. Foto langkah akan semakin memperjelas proses memasak yang telah kamu tulis sebelumnya. Dengan demikian, pengguna lain bisa memperhatikan dengan detail gambaran bahan masakan yang kamu pakai, peralatan yang kamu gunakan, hingga tekstur masakan yang kamu hasilkan.

Photo by Alyson McPhee on Unsplash

Kamu bisa mendokumentasikan setiap langkah memasak dimulai dari mempersiapkan bahan hingga pengolahan bahan. Namun, satu hal yang harus kamu ingat, semua ini harus dilakukan dengan aman ya. Sebab, jangan sampai kamu terkena celaka di dapur akibat terlalu fokus untuk mengabadikan proses memasak. Tetap perhatikan keselamatan diri selama memasak ya!

Akhir kata, tidak perlu tergesa untuk bisa menghasilkan foto serupa dengan apa yang malang melintang di lini masa, juga tidak perlu putus asa jika tidak langsung mendapat hasil yang diharapkan. Untuk menjadi piawai butuh waktu dan kerja keras, sekarang nikmati setiap proses yang terjadi, bagus atau tidak dirimu sendiri yang bisa melihat jerih dari segala usaha.