Kehangatan hari raya sudah di muka pintu, meski belakangan kita tidak mengalami Idulfitri seperti yang familiar kita rasakan sejak dulu. Bagaimana jika kita sekalian memasak menu yang tidak biasa?
Bagi kita yang mungkin bersama-sama mengalami rasa ‘kehilangan’ hari raya yang pernah dikenal, Cookpad mengajakmu membuka Rantang Ramadan satu per satu. Melalui Rantang Ramadan, kita diingatkan untuk tetap memberi yang terbaik bagi orang terkasih, tetap berani mencoba hal baru di dapur, hingga merayakan kemenangan dengan hati yang baru dan tetap bergempita!
Menambah gegap-gempita walau di rumah saja, yuk kita buka hari yang fitri dengan mudik. Loh, kan nggak boleh mudik? Tenang, yang dimaksud mudik di sini adalah berkelana rasa ke berbagai daerah di Indonesia, melalui hidangan Idulfitri setempat yang menarik untuk kita coba.
Sumatera Barat: Lemang
Lemang sekilas mirip tape uli ala Jawa Barat, yang membuatnya punya karakter berbeda adalah metode masaknya dengan bambu! Citarasa yang gurih dengan aroma khas, lemang di daerah asalnya biasa menjadi santapan praktis yang dibagikan kepada keluarga dan kerabat di hari raya untuk mempererat silaturahmi.
Palembang: Celimpungan
Nama uniknya diperoleh dari suara yang timbul ketika bahan-bahan berupa ikan, bakso atau tekwan diceburkan dalam kuah kuning khas Palembang ini. Sering disebut sebagai pempek kuah santan, konon warna kuning Celimpungan menyimbolkan keceriaan, dan biasa disajikan bersama lontong sayur saat Idulfitri.
Depok: Sayur Besan
Sayur Besan merupakan warisan kuliner khas suku Betawi; sesuai namanya, semula sayur yang terdiri dari terubuk, kentang, soun, petai, dan ebi ini hanya disajikan di acara pernikahan untuk melambangkan persatuan dua keluarga. Namun kini, sayur besan juga menjadi santapan khas di kemeriahan lain, seperti Idulfitri tentunya.
Bekasi: Gabus Pucung
Olahan ikan berkuah dengan bumbu seperti rawon, pucung bisa dibuat dari berbagai ikan pilihanmu, sesuai selera. Masih merupakan bagian dari budaya Betawi, sajian ini adalah menu yang dipakai dalam tradisi ‘nyorong’, yaitu anak mengantarkan makanan kepada orang tua menjelang Lebaran. Selain memakai ikan gabus, bisa juga memakai ikan gurame atau bandeng.
Banten: Rabeg
Banten ada pula Rabeg, yang merupakan salah satu kuliner tradisional yang terpengaruh budaya Timur-Tengah. Rabeg terbuat dari daging dan jeroan kambing yang dimasak bersama tomat, garam, merica bubuk, gula merah, kayu manis, pala, dan kecap manis.
Bogor: Manisan Pepaya
Lebaran ini, ingin menghidangkan camilan yang akan disukai seluruh anggota keluarga? Yuk coba Manisan Pepaya yang asam manis segar, dengan warna ceria yang menggambarkan sukacita di hari nan Fitri!
Jakarta: Sagon
Kue kering yang terbuat dari tepung beras dan kelapa, di masa lalu kue kering ini menjadi cemilan untuk anak-anak pada acara spesial, misalnya hari raya. Teksturnya agak berpasir, namun kue ini cocok sekali disantap bersama teh atau kopi sore.
Yogyakarta: Sop Senerek & Brongkos
Sop yang merupakan perpaduan budaya Magelang dan Belanda ini terdiri atas kacang merah, bayam, wortel, seledri, dan daun bawang. Selain Sop Senerek yang bening, ada juga Brongkos yang berkuah lebih gelap sehingga sering dikira rawon. Sama seperti Sop Senerek, Brongkos yang terbuat dari kacang tolo, kulit melinjo, dan potongan daging atau lemak sapi ini mulanya hanya dinikmati kaum elite. Namun seiring waktu, keduanya menjadi hidangan bagi semua kalangan, terutama di momen sukacita seperti Lebaran.
Solo : Sop Matahari
Sesuai namanya, Sop Matahari yang terdiri dari wortel, kentang, jamur tiram, jagung, daging ayam, dan aneka bumbu dapur ini disusun serupa bunga matahari dengan telur dadar sebagai kelopaknya. Ia melambangkan cahaya harapan yang terbit bagi mereka yang menyantapnya, sehingga selain di momen Idulfitri, ia juga umum disajikan dalam acara pernikahan.
Semarang: Nasi Gandul Pati
Dapatkan citarasa seperti berlebaran di kampung halaman, dengan Nasi Gandul Pati yang dengan lauk utama daging sapi dan kuah hangat penuh rempah. Secara tradisional, nasi ini disajikan di atas daun pisang dan sekilas mirip seperti semur.
Banyuwangi: Telor Cit dan Lodeh Manisa
Menu khas yang kerap disebut juga Endog Cit ini telah menjadi sajian khas Lebaran sejak dahulu kala di Banyuwangi, bersama dengan sayuran Lodeh Manisa yang terbuat dari labu siam.
Kalimantan Tengah: Coto Manggala
Soto yang terbuat dari singkong atau ketela ini menjadi menu khas berbagai daerah Kalimantan Tengah, terutama Kotawaringin dan Pangkalan Bun, ketika Idulfitri tiba. Manggala sendiri merupakan bahasa lokal untuk singkong. Peranan singkong di sini menjadi pengganti nasi.
Kalimantan Selatan: Gangan Umbut
Sayuran lokal ini umum disajikan di momen spesial seperti pernikahan dan hari raya. Secara tradisi, sayur ini dimasak dalam jumlah besar bersama-sama para tetangga, untuk kemudian disantap saat hari perayaan tiba.
Sulawesi Selatan: Buras & Barongko
Kedua menu ini merupakan hidangan Lebaran khas suku Bugis. Buras sendiri masih sejenis ketupat, namun dimasak bersama santan kental, ditambah daun pandan atau daun salam. Setelah itu, dibungkus daun pisang dan diikat agar tidak hancur. Selain Buras, ada Barongko - kue manis tradisional yang di masa lalu hanya bisa ditemukan waktu hari raya. Ia terbuat dari pisang yang dihaluskan dengan telur dan santan, lebih nikmat disajikan dingin.
Itulah serunya berkeliling Nusantara, dari satu hidangan ke hidangan lain. Yuk, ajak keluargamu bertualang rasa di momen hari raya yang tak terlupakan ini! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman, resep dan tipsmu di Cookpad ya.