Perbincangan soal MPASI di komunitas Cookpad selalu meriah - baik oleh mereka yang sudah “alumni” maupun yang baru akan mulai menjalankan. Yuk simak artikel ini biar lebih percaya diri dalam meracik MPASI kita!

Agar kita bisa memulai rutinitas MPASI dengan lebih percaya diri, Cookpad bersama DiaryBunda menghadirkan dr.Mutia Winanda M.Gizi, Sp.GK untuk berbincang bersama di sesi Instagram Live beberapa waktu lalu. “Bayi usia 0-6 bulan, 100% nutrisinya sudah dipenuhi dari ASI; setelah itu, seiring berat badannya nambah, ASI saja sudah gak cukup karena kebutuhan kalorinya meningkat,” tutur dr.Mutia. WHO sendiri menyarankannya di usia 180 hari atau 6 bulan untuk memulai MPASI, maka kita dapat memilih patokan hari atau bulan, yang sesuai dengan preferensi kita.​​

Tips Mempersiapkan Stok MPASI dengan Mudah oleh Gisry Septianty

Apakah anakku sudah siap untuk MPASI? Cek tanda-tandanya berikut ini:

  • Kepala anak tegak
    Meski anak belum bisa duduk sendiri tanpa dibantu, jika kepalanya sudah tegak itu artinya ia sudah siap mengonsumsi MPASI
  • Refleks lidah menjulur
    Bayi punya refleks menjulurkan lidah di usia 4-6 bulan; setelah refleks ini sudah hilang, dia sudah bisa makan MPASI tanpa melepehkannya.

Seperti yang mungkin kita sudah pernah dengar, MPASI ada berbagai fasenya; misalnya, di usia 6-8 bulan kita bisa berikan makanan yang teksturnya lumat, seperti bubur yang disaring halus atau bubur sumsum “Tips untuk tahu jika teksturnya sudah tepat, waktu sendok dibalik, dia nggak tumpah,” ujar dr.Mutia. Menjelang usia 1 tahun, boleh diberikan yang teksturnya agak kasar; misalnya nasi lembek. Di atas 1 tahun, sudah bisa diberikan makanan yang sama seperti anggota keluarga lain.

Tips Naik Tekstur untuk MPASI Anak oleh Yunchans_

Syarat pemberian MPASI yang perlu kita perhatikan: Tepat waktu (kasih jadul teratur agar anak kenal pola kenyang-lapar),  aman & higienis (cuci tangan sebelum olah & sajikan), gizi berimbang (jangan sampai kebanyakan sayur, nggak ada protein misalnya), diberikan secara responsif (kenali sinyal lapar dan kenyang anak; ia berhak menolak jika sudah kenyang).

Menghadapi berbagai tantangan MPASI

Ada berbagai tantangan yang bisa dihadapi ketika menghadirkan MPASI untuk anak, antara lain:

  • Makanan diemut
    “Ada banyak faktor di balik anak yang suka mengemut makanan,” ujar dr.Mutia. “Salah satunya teksturnya terlambat ditingkatkan atau dia sebenarnya nggak suka sama makanannya. Paling sering pengaruh lingkungan, misalnya makan sambil menonton kartun.”

  • Anak mau muntah
    “Istilah lainnya adalah gag reflect, jangan sampai tertukar dengan tersedak ya,” ujar dr.Mutia. “Hal ini bisa jadi disebabkan karena anak masih adaptasi sama tekstur baru, tidak apa-apa kalau kita gagal mengenalkan bahan baru di percobaan pertama. Namun, kalau tiap kali makanan agak keras dia ada reaksi seperti itu hingga pertumbuhannya terganggu, periksakan ke dokter.”

  • GTM
    Nah, inilah satu hal yang paling dikuatirkan orang tua! “GTM alias Gerakan Tutup Mulut paling sering terjadi karena anak nggak kenal kapan kenyang-lapar, jadi mari kita evaluasi dulu, apakah anak sudah dikasih makan di jam yang teratur? Apakah kita suka beri dia makan di luar jam yang seharusnya?” dr.Mutia menjelaskan. “Sama seperti kita yang kadang ada hari di mana nggak semangat makan, anak juga ada masanya tidak nafsu makan. Cek juga, apakah ia sedang sakit, tumbuh gigi, atau kita yang sudah terlalu sering mengulang makanan yang sama.” dr. Mutia mengingatkan, agar jangan sampai anak dipaksa makan ketika GTM, nanti trauma. “Waktu anak kita belajar jalan dan terjatuh, kan kita bilang tidak apa-apa. Jadi, mengapa kok kalau anak GTM, kita emosi? Anak juga lagi belajar. Kalau dia hari ini makan cuma 2 suap, kita harus mundur dan cari tahu. Kalau berat badan sampai nggak naik, baru ke dokter untuk mengecek jika ada gangguan mengunyah atau infeksi.” Ia juga mengingatkan, vitamin bukanlah “jalan pintas” solusi GTM.
Tips MPASI Salmon Tanpa Bau Amis oleh Dapur Ibu KaZa

Mari kita lebih percaya diri dalam menyajikan MPASI sehari-hari; jadikan momen makan menjadi hal yang menyenangkan untuk anak, jangan sambil main atau menonton, karena ia jadinya tidak akan sadar kalau sedang makan. “Makan itu maksimal 30 menit saja, kalau dia nggak mau lagi ya sudah nanti saja di jadual berikutnya; jangan ada paksaan atau wajah cemberut,” simpul dr. Mutia.

MPASI bukan hanya untuk bunda

Sama seperti ASI, yang telah mengenal gerakan Ayah ASI, kita juga perlu memandang momen menyiapkan MPASI sehari-hari sebagai kolaborasi antara ayah dan bunda. Kami berbincang juga dengan Gory, salah satu tim Cookpad Indonesia yang juga aktif terlibat dalam menyiapkan MPASI bagi puterinya di rumah.

“Dalam hal MPASI, saya nggak merasa kesulitan, karena memang punya kesenangan di dapur,” ujarnya. “Di awal, saya mulai dari buah; misalnya, alpukat.” Seiring berjalannya waktu, Gory pun menambahkan pengetahuannya mengenai ragam MPASI dan nutrisi apa saja yang perlu ditambahkan untuk menunjang tumbuh kembang anak.

“Satu mitos yang saya jumpai adalah bahwa MPASI itu harus superfood, dan gizi paling baik itu hanya dari bahan-bahan tertentu yang cenderung sulit ditemui di pasar dan mahal, seperti: Ikan salmon, kacang almond, minyak zaitun, dll. Nah, untuk saya pribadi, MPASI itu harus pakai bahan yang sama dengan apa yang kita belanjakan buat makan kita sendiri; hanya saja teksturnya disesuaikan buat bayi. Persepsi itu penting, karena jangan sampai kita menyiapkan makanan “khusus” untuk anak, dan makin dia besar justru dia jatuhnya lebih suka makanan di luar daripada makanan yang biasa dimakan anggota keluarga lain,” jelas Gory. Maka, prinsipnya dalam menyiapkan MPASI adalah agar anak terbiasa dengan apa yang dimakan anggota keluarga sehari-hari, jadi bukan bagian terpisah/dispesialkan. "Saya meyakini membuat MPASI tidak hanya memikirkan mengenai gizi, tetapi citarasa apa yang tepat yang diinginkan bayi."

Tips Memasak Nasi Biasa Sekaligus Nasi Tim untuk MPASI oleh Evi


Bagaimana responsnya ketika menghadapi GTM? “ GTM bukan sesuatu yang saya kuatirkan, anggap saja dia lagi milih apa yang dia suka. Sama kaya kita, kan juga punya selera. “Saya nggak kuatir juga untuk turun tekstur kalau anak sedang GTM. Pernah dia belum siap dengan tekstur makanan yang lebih kasar, lalu ketika turun tekstur ke bubur lagi, dia mau. Kuncinya, pahamilah bayi kita sendiri. Panduan ada, tapi kondisi tiap anak itu unik. Dalam menentukan menu MPASI, selain dengan mengecek respons apakah dia menolak/menerima, perhatikan juga bab-nya, sembelit nggak.”

Selain itu, Gory juga memperhatikan cita rasa MPASI yang ia sajikan. “Kita saja gak selera makanan yang minim bumbu, apalagi anak. Tidak perlu ragu untuk berkreasi dengan berbagai macam bumbu, termasuk perasa seperti garam. Yang penting takarannya pas dan tidak berlebihan. Saya suka juga berkreasi dengan berbagai bumbu seperti kunyit, lengkuas, jahe, dan bumbu lainnya pada makanan MPASI.”

Terakhir, ia pun berpesan kepada para ayah lain untuk tidak ragu terlibat dalam menyiapkan MPASI, karena mengolah MPASI itu tidak rumit. “Untuk para ayah, kita bisa pilih yang siap untuk dimakan, seperti buah naga; jadi ayah bisa ikut terlibat. Atau berkolaborasi, bikin camilannya saja, bunda membuat makanan utamanya. Itu nggak perlu persiapan khusus - buah yang lunak bisa langsung dikasih, yang keras kaya ubi pun bisa direbus saja.”

MPASI homemade vs MPASI Instan

Di usia berapapun, makanan paling baik adalah yang paling mendekati bentuk bahan aslinya. “Suka ada kubu MPASI homemade dan MPASI instan, tapi sebenarnya tergantung kebutuhan saja. MPASI instan pun pasti sudah melalui BPOM dan sesuai aturan kebutuhan nutrisi bayi, hanya saja tidak kaya tekstur, rasa, dan variasi bahan makanan,” ujar dr.Mutia.

Tips Menyimpan Daging atau Ayam Giling untuk MPASI oleh Wilda Wily

Gory mengalami hal tersebut. “Istri saya bekerja dengan sistem shift, sehingga ada waktunya kami memikirkan opsi yang praktis seperti MPASI instan. Tapi tekstur sama rasanya saya rasa terlalu sintetis alias kurang alami, nggak menarik sama sekali. Apa yang menarik buat kita, pasti menarik juga buat anak.”

Seperti apa pengalamanmu dalam menyajikan MPASI? Yuk sharingkan lewat posting resep dan tips di Cookpad!