Terambil dari Bahasa Sansekerta phaladwija, ia secara harfiah memang bermakna "tanaman kedua"
Dibandingkan padi yang menjadi primadona bahan pangan Nusantara, palawija menjadi tanaman hasil panen kedua di lahan padi, melalui sistem rotasi tanaman. Namun palawija bukan sekadar pengisi kekosongan lahan - ia mampu memutus siklus hama tikus di lahan pertanian dan menghemat air di musim kering.
Mari kita apresiasi aneka produk palawija lokal di dapur kita, karena dialah kunci ketahanan pangan melalui diversifikasi. Cek lagi yuk artikel mengenai asyiknya memvariasikan nasi dengan sumber karbohidrat lain di sini.
Apa saja ya, beberapa contoh bahan pangan yang masuk dalam anggota keluarga palawija?
- Ubi
Malas olah ubi karena ‘jadul’ atau identik sebagai bahan pangan yang membuat kita banyak buang gas? Nyatanya, banyak olahan menarik dan modern yang bisa kita kreasikan dengan ubi, dan secara ilmiah, tidak semua orang akan mengalami produksi gas berlebih saat mengonsumsi ubi - itu tergantung kondisi pencernaan masing-masing. Di sisi lain, proses pengolahan ubi seperti menggoreng atau mengukus, cukup mengurangi efek samping ini juga.
Rekomendasi resep: Sambal Keripik Ubi dan Mendut Ubi Ungu
- Kentang
Mengolah kentang menjadi camilan favorit untuk seluruh anggota keluarga? Inilah caranya! Tahukah kamu, kentang sudah hadir untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat manusia sejak ribuan tahun lalu, tepatnya dari peradaban kuno di lembah-lembah Chili, Peru dan Meksiko.
Rekomendasi resep: Bitterballen Kentang
- Singkong
Istilah ‘anak singkong’ sering beredar beberapa waktu lalu untuk menggambarkan orang yang masa kecilnya dari keluarga bersahaja. Singkong memang salah satu bahan palawija yang dekat dengan rakyat sejak dahulu kala; pastinya, masih relevan juga hari ini.
Rekomendasi resep: Talam Singkong
- Talas
Lembut dan legitnya talas yang lumer di mulut adalah sensasi yang sulit ditolak! Begitu banyak olahan bisa kita nikmati bersama bahan talas, dari lauk sampai camilan.
Rekomendasi resep: Talas Kukus Kelapa
- Timun
Sedari kecil, kita kerap membaca dongeng mengenai si kancil yang mencuri timun pak tani. Inilah salah satu bukti kedekatan timun dengan masyarakat kita sejak zaman dahulu. Berair dan menyegarkan, ada banyak sajian dari minuman sampai makanan yang bisa kita hadirkan bersama timun.
Rekomendasi resep: Rujak Timun
- Oyong
Oyong alias gambas adalah tanaman merambat yang biasanya dipanen ketika masih muda. Oyong dipercaya bisa menurunkan kadar gula darah, karena kandungan cucurbitasin di dalam bijinya. Tak hanya berkhasiat bagi diabetes, oyong dipercaya baik untuk meredakan gejala radang usus, asma hingga meningkatkan produksi air susu ibu (ASI).
Rekomendasi resep: Sambal Oyong
- Kacang-kacangan
Bersyukur hidup di tanah Nusantara nan subur, ada kacang untuk semua selera, tersedia sepanjang tahun! Kacang panjang buat lidah bergoyang, kacang merah buat hari kita mencerah, kemudian ada juga kacang tolo si mungil yang gak pernah gagal bangkitkan selera.
Rekomendasi resep: Es Kacang Merah, Kacang Panjang Telur Asin, Sayur Krecek Kacang Tolo
- Aneka Beras
Selain beras putih, ada berbagai sumber karbohidrat lain yang bisa menjadi alternatif lebih sehat, sesuai kebutuhan kita. Misalnya, beras merah yang baik untuk mengurangi asupan gula kita atau ketan hitam yang termasuk gandum utuh, sehingga berserat tinggi dan juga kaya probiotik untuk rawat pencernaan. Ketan hitam juga kaya akan antioksidan, sehingga berdampak baik pada kulit.
Rekomendasi resep: Nasi Bakar Beras Merah dan Ketan Hitam Serundeng
Bahan palawija mana yang jadi favoritmu? Yuk bagikan tips dan resepnya di Cookpad!