Di Indonesia sendiri, pilihan jamur mudah ditemukan dan harganya cukup terjangkau—mulai dari yang cocok untuk tumisan cepat, sup hangat, hingga olahan creamy dan hidangan spesial.
Yuk, kenali berbagai jenis jamur yang bisa Mamah gunakan untuk memperkaya kreasi masakan di rumah!
Sejarah Singkat Jamur dalam Masakan
Pemanfaatan jamur sebagai bahan pangan sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Di Asia Timur, terutama Cina dan Jepang, jamur digunakan bukan hanya sebagai bahan masakan, tetapi juga sebagai bahan obat tradisional. Jamur seperti shiitake sudah dibudidayakan sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Di Eropa, jamur seperti truffle dan chanterelle menjadi bahan mewah untuk masakan tradisional. Kini, berbagai jenis jamur tersedia lebih luas dan semakin populer berkat rasanya yang gurih alami serta teksturnya yang khas.
Kandungan Gizi & Manfaat Jamur
Jamur dikenal sebagai bahan makanan yang:
- rendah kalori
- tinggi serat
- kaya vitamin B
- mengandung mineral seperti kalium, fosfor, dan selenium
- mengandung senyawa antioksidan alami
Inilah alasan mengapa jamur cocok dijadikan bahan harian untuk makanan sehat sekaligus lezat.
Inilah alasan mengapa jamur cocok dijadikan bahan harian untuk makanan sehat sekaligus lezat.
Ragam Jamur Lezat untuk Masakan Sehari-hari
1. Jamur Shimeji
Jamur kecil dengan warna putih atau coklat muda ini punya tekstur lembut dan rasa gurih ringan. Shimeji mengandung protein nabati, vitamin B, serta mineral seperti kalsium dan magnesium.

Cara menyimpan:
Simpan di kulkas tanpa dicuci agar tidak cepat berlendir. Gunakan sebelum tanggal kedaluwarsa.
Cocok untuk:
- sup
- tumisan
- pasta creamy
- hidangan kuah Jepang
Temukan inspirasi resep jamur shimeji di Cookpad.

2. Jamur Shiitake
Jamur dengan tekstur kenyal dan aroma gurih yang mendalam ini sangat populer di Asia. Selain lezat, shiitake mengandung senyawa lentinan, yang dikenal memiliki manfaat imunologis.
Cara menyimpan:
Simpan dalam kantong kertas agar lembapnya terserap sehingga jamur lebih tahan lama.
Cocok untuk:
- sup kaldu
- tumis sayur
- topping ramen
- olahan berbumbu kuat

→ Lihat berbagai resep jamur shiitake di Cookpad.

3. Jamur Kuping
Jamur kuping memiliki tekstur renyah–kenyal, sering dipakai dalam hidangan oriental. Jamur ini aman dikonsumsi setelah dimasak matang, dan mengandung kalori rendah.
Manfaat:
- baik untuk pencernaan
- dipercaya membantu meredakan panas dalam

Cocok untuk:
- capcay
- sup
- tumisan pedas
→ Lihat resep lengkap jamur kuping di Cookpad.

4. Jamur Merang
Banyak dibudidayakan di negara tropis, jamur merang tumbuh menggunakan media jerami kering. Rasanya gurih dan aromanya ringan—cocok untuk banyak hidangan sehari-hari.

Cara menyimpan:
Setelah dibeli, cuci dan tiriskan, lalu simpan dalam freezer agar lebih tahan lama.
Cocok untuk: tumis sederhana, sup bening, sayur berkuah
→ Temukan ide masakan jamur merang di Cookpad.

5. Jamur Enoki
Jamur enoki berbentuk seperti tauge putih panjang, itu sebabnya di beberapa daerah ia dijuluki jamur tauge. Jamur ini sering digunakan dalam berbagai masakan sup dalam kuliner Asia. Jamur ini dicirikan oleh teksturnya yang renyah dan aromanya yang segar. Saat membelinya, pilih jamur yang tampak bersih, kering, dan kemasannya masih tertutup rapat. Simpan selalu jamur ini di kulkas jika tidak segera diolah. Mari santap jamur enoki bersama keluarga, karena ia kaya akan serat makanan, mengandung banyak protein dan vitamin.


6. Jamur Grigit
Jamur Grigit: Jamur Grigit atau Split Gill Mushroom, dengan bentuknya yang unik dan tekstur yang kenyal, adalah sumber gizi yang baik, kaya dengan serat, protein, serta mineral seperti seng dan selenium. Untuk memastikan kesegarannya tetap terjaga, simpan jamur di dalam kulkas dengan tempat yang bersih dan kering, dan hindari mencucinya sampai saat akan dimasak untuk mencegahnya menjadi lembek. Dalam kuliner, Jamur Grigit seringkali dijadikan bahan pelengkap dalam berbagai masakan seperti sup, tumisan, atau dimasak dengan saus tiram, memberikan rasa yang khas dan meningkatkan kualitas nutrisi dalam hidangan Anda.

→ Lihat olahan jamur grigit di Cookpad.

7. Jamur King Oyster
Jamur King Oyster: dikenal juga sebagai jamur eringi, adalah salah satu varietas jamur yang menawarkan profil nutrisi yang kaya, termasuk vitamin B, serat, dan antioksidan. Gizi ini memberikan manfaat kesehatan dan membantu pencegahan penyakit. Untuk menjaga kesegarannya, sebaiknya simpan jamur di dalam kulkas dalam wadah yang bisa bernapas dan hindari mencucinya hingga saat akan digunakan, agar tetap krispi dan segar. Dalam dunia kuliner, Jamur King Oyster kerap dijadikan bahan utama dalam berbagai masakan, seperti grill, sauté, atau bahkan diiris tipis-tipis dan digunakan dalam salad, menambah tekstur dan rasa lezat pada setiap sajian.

→ Temukan aneka resep king oyster di Cookpad.

8. Jamur Salju
Jamur Salju: Jamur salju atau snow fungus, si eksotis dari Asia yang tak hanya cantik tapi sarat manfaat! Jamur ini memiliki kandungan kolagen yang cukup tinggi sehingga dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit, memiliki sifat anti-aging dan pelembab alami. Biasanya jamur salju digunakan sebagai salah satu bahan utama dalam hidangan dessert populer peach gum. Namun, sebenarnya terdapat alternatif pengolahan lainnya yang tak kalah lezat lho. Untuk inspirasinya, kamu dapat temukan berbagai olahan jamur salju di Cookpad.

→ Coba berbagai olahan jamur salju di Cookpad.

Jamur tidak hanya memberikan variasi rasa dan tekstur dalam masakan, tetapi juga memiliki sejuta manfaat gizi untuk kesehatan tubuh. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, eksplor berbagai resep dengan jamur bersama Mamah Cookpad!

Kesimpulan
Jamur adalah bahan dapur serbaguna yang menawarkan rasa umami alami serta berbagai manfaat kesehatan.
Dengan banyaknya pilihan jenis jamur, Mamah bisa lebih kreatif dalam memasak—mulai dari tumisan cepat, sup hangat, sampai hidangan spesial.
Yuk, eksplor berbagai resep jamur lain di Cookpad dan jadikan jamur sebagai jagoan di dapur Mamah!
✅ FAQ – Pertanyaan Umum seputar Jamur
1. Apakah semua jamur aman untuk dikonsumsi?
Tidak semua jamur aman untuk dimakan. Jamur yang dijual di pasar atau supermarket umumnya aman karena sudah dibudidayakan. Hindari mengonsumsi jamur liar yang tidak dikenal karena beberapa jenis bisa beracun.
2. Bagaimana cara memilih jamur yang masih segar?
Pilih jamur yang tampak bersih, tidak berlendir, tidak berbau asam, dan teksturnya masih kokoh. Jamur yang sudah lembek atau berubah warna sebaiknya tidak digunakan.
3. Apakah jamur harus dicuci sebelum dimasak?
Jamur sebaiknya hanya dibersihkan cepat dengan air mengalir atau dilap menggunakan tisu basah. Merendam jamur terlalu lama dapat membuatnya menyerap air dan kehilangan teksturnya.
4. Bagaimana cara menyimpan jamur agar lebih tahan lama?
Simpan jamur di kulkas dengan wadah berventilasi atau kantong kertas agar kelembapannya terkontrol. Hindari mencuci jamur sebelum penyimpanan.
5. Apakah jamur memiliki manfaat kesehatan?
Ya. Jamur kaya serat, vitamin B, mineral seperti selenium dan kalium, serta antioksidan. Beberapa jenis jamur juga dipercaya mendukung kesehatan imun.
6. Jamur apa yang paling cocok untuk masakan sehari-hari?
Jamur kuping, jamur tiram, jamur kancing, jamur enoki, dan jamur merang adalah pilihan populer karena mudah ditemukan dan cocok untuk banyak hidangan.
7. Mengapa jamur berubah berlendir saat disimpan?
Jamur yang terlalu lembap atau disimpan dalam wadah tertutup rapat tanpa ventilasi akan cepat berlendir. Ini tanda jamur mulai rusak dan sebaiknya tidak digunakan.
8. Apakah jamur bisa dibekukan?
Beberapa jenis jamur bisa dibekukan setelah dibersihkan dan dimasak sebentar. Namun jamur tertentu lebih baik disimpan dalam kondisi segar di kulkas.
9. Jamur apa yang cocok untuk sup dan masakan berkuah?
Shimeji, enoki, merang, dan shiitake sangat cocok untuk sup karena aroma umami-nya kuat dan teksturnya tidak mudah hancur.
10. Apakah jamur bisa menjadi sumber protein pengganti daging?
Jamur memiliki protein nabati yang baik, tetapi jumlahnya tidak setinggi daging. Namun, jamur tetap bisa menjadi bahan alternatif yang sehat untuk menu harian.
Baca Juga Artikel Lainnya :





